Selasa, 08 Juni 2010

PERENCANAAN PEMBANGUNAN DI INDONESIA

Sejarah perencanaan pembangunan di Indonesia sejak tahun 1945 hingga kini mengalami berbagai perkembangan sejalan dengan tingkat stabilitas politik dan keamanan. Artinya faktor-aktor sosial politik ekonomi, perhitungan akurat yang tidak ambisius, pengawasan yang kontinyu, pelaksanaan yang memadai merupakan hal yang sangat mempengaruhi keberhasilan perencanaan pembangunan suatu Negara.

Beberapa ahli mengetahui bahwa menyusun perencanaan adalah suatu pekerjaan besar dan rumit, sedangkan pihak lain menganggap bahwa menyusun perencanaan tidak lebih hanya sebagai hisapan jempol saja. Namun demikian banyak diantara para ahli yang menganggap bahwa dengan perencanaan suatu kegiatan akan dapat dilaksanakan lebih baik dari pada tanpa perencanaan sama sekali.

Menjelang proklamasi, para tokoh kemerdekaan Indonesia masih berkonsentrasi pada pembicaraan dibidang politik, seperti masalah bentuk Negara yang akan didirikan. Batas wilayah Negara, dan kapan akan diproklamasikan, sedangkan perencanaan perekonomian tentunya belum terpikirkan secara mendalam dipikiran mereka.

Salah satu kendala pada awal kemerdekaan adalah keterbatasan data, sehingga pemerintah belum bisa menyusun perencanaan yang baik. Namu pemerintah Indonesia terus berupaya memperbaiki perekonomian yang berantakan akibat peperangan, pemberontakan, dan reformasi perpolitikan di Indonesia. Usaha-usaha tersebut tercermin mulai dari pembentukan panitia pemikir siasat ekonomi sampai disusunnya program pembangunan nasional.

PERANAN SEKTOR INDUSTRI DALAM PEMBANGUNAN

Peran sector industri dalam pembangunan adalah untuk memberikan nilai tambah faktor-faktor produksi. Pada dasarnya peranan sector industry dalam pembangunan ini dikembangkan menjadi strategi industrialisasi yang meliputi strstegi industry subtitusi impor ( SISI ) atau import subtituion dan strategi industry promosi ekspor ( SIPE )atau eksport promotion.

SISI dikenal pula dengan istilah strategi orientasi kedalam inward lookin strategy yaitu strategi orientasi yang mengutamakan pengembangan berbagai jenis industry yang menghasilkan barang-barang untuk menggantikan kebutuhan akan barang-barang untuk menggantikan kebutuhan akan barang impor produk-produk sejenis. Sedangkan SIPE atau sering disebut dengan istilah strategi orientasi keluar yang mengutamakan pengembangan berbagai jenis industry yang menghasilkan produk-produk untuk ekspor.

Sektor industri merupakan sektor utama dalam perekonomian Indonesia setelah sector pertanian. Sektor ini sebagai penyumbang terbesar dalam pembentukan PDB Indonesia sampai tahun 1999. Bahkan sejak tahun 1991 peran sektor industri mampu menjadi sektor utama dengan mengalahkan sector pertanian. Di Indonesia industry dibagi menjadi empat kelompok, yaitu industry besar , industry sedang, industry kecil dan industry rumah tangga. Pengelompokan ini didasarkan pada banyaknya tenaga kerja yang terlibat didalamnya, tanpa memperhatikan industry yang digunakan.